Wednesday 29 November 2017

Dunia pesantren sejuta kenangan



Pesantren adalah sebuah pendidikan yang santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan asatidz dan asatidzah, di pantau langsung oleh pimpinan pesantren yang mana dikalangan anak santri menyebutnya kiai atau abah. Serta di fasilitasi tempat atau asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu.


Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.



Dahulu ketika saya nyantri di pesantren Darul amanah, berlokasi di Kendal-Jawa tengah tepat di tengah-tengah hutan yang dahulu dianggap keramat bagi masyarakat ataupun orang yang melintasi daerah tersebut yang sering disebut alas roban. Akan tetapi pandangan bahwa alas roban yang dahulunya terkesan seram dan angker sekarang semenjak pondok pesantren Darul Amanah berdiri hingga sekarang, alas riban tak lagi bernuansa seram maupun angker. Berbagai macam pengalaman yang sangat berharga.Mulai dari gaya pendidikan,bersosialisasi, kedisiplinan, dan cara santri mengambil makan dengan mengantri. Gaya berpakaian santri pun sangatlah khas bila kita perhatikan, yah bagaimana tidak. Tentu pakaian keseharian para santri adalah dengan mengenakan baju koko dan memakai sarung. Di pondok pesantren sangat amatlah banyak penaglaman dan segudang ilmu yang ada disana. Banyak yang bisa di ambil untuk di jadikan tameng kehidupan yang teramat ampuh.
Keunikan ketika menyantri juga terlihat ketika saya atau para santri sedang melakukan kegiatan seperti mandi , makan , muhadasah, muhadoroh, berjamaah sholat di masjid, taek-wondo,pramuka,mufrodat,belajar bersama, tandifula’m dan kegiatan-kegiatan yang lain pasti akan dihitung oleh pengurus dari kaka kelas atau yang kerap disebut dengan qismul amni atau bagian keamanan pondok. Jari telunjuk para qismul amni bagi para santri adalah pertanda yang sangat sakral. Ketika jari itu di acungkan maka semua santri dari mulai yang kecil hingga besar berlarian kesana kemari menuju ke tempat yang sudah di tentukan. 


Apabila ada yang terlambat maka mereka bahkan saya bisa mendapatkan i’qob atau hukuman, dari mulai berlari mengitari lapangan futsal, mengangkat kaki satu dan menjewer telinga, skot jump, bahkan push up pun kita semua pernah merasakan hal yang seperti itu. Bagi kami ataupun saya itu adlah sebuah ilmu atau pendidikan yang sangat berharga. Karena selogan pondok sudah terpampang sangatlah besar bahwa “ DISPLIN ITU TIDAK ENAK, TAPI TIDAK ENAK LAGI KALAU TIDAK DISIPLIN ”, itulah yang menjadikan kami bersemangat untuk menjalani semua kegiatan yang ada, karena kata guru saya di pondok mengatakan “ MANJADDA WAJADA” barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka akan dapatlah ia. Kata kata yang sangat sederhana akan tetapi itu merupakan mantra bagi santri untuk lebih menyelami samudra ilmu dan kerasnya hidup ketika sudah keluar dari pesantren alias sudah menjadi Alumni.sudah barang tentu semua kenangan-kenangan itu akan menajdi hal yang sangat berharga dan pasti sangat rindu bila kita atau saya sendiri mengingat masa lalu yang sangat Indah.

No comments:

Post a Comment

Sejarah Masuknya Islam di Nusantara

DR Haikal Hasan Bapak/Ibu, Abang/Kakak Yang berada di Spanyol dan Inggris. Mohon bantuan untuk melihat dokumen pada perpustakaan yang...